- Back to Home »
- Cerita lucu »
- Cerita lucu: Senjata Makan Tuan
Posted by : Unknown
Selasa, 03 April 2012
Di
Sajastan, wilayah Asia tengah, antara Iran dan Afganistan, hidup seorang ulama
ahli bahasa yang amat terkenal. Suatu hari ia menasehati putranya: “Kalau kamu
hendak membicarakan sesuatu, pakai dahulu otakmu. Pikirkan dengan matang; setelah
itu, baru katakan dengan kalimat yang baik dan benar.”
Pada
suatu hari di musim hujan, keduanya sedang duduk-duduk santai di dekat api
unggun di rumahnya.
Tiba-tiba sepercik api mengenai jubah tenunan dari sutera
yang dikenakan sang ayah. Peristiwa itu dilihat putranya, namun ia diam saja.
Setelah berpikir beberapa saat barulah ia membuka mulut, “Ayah, aku ingin
mengatakan sesuatu, bolehkah?,” tanyanya. “Kalau menyangkut kebenaran katakan
saja,” jawab sang ayah.
“Ini
memang menyangkut kebenaran,” jawabnya. “Silakan,” kata sang ayah. Ia berkata,
“Aku melihat benda panas berwarna merah.” “Benda apa itu?,” tanya sang ayah.
“Sepercik api mengenai jubah ayah,” jawabnya.
Seketika
itu sang ayah melihat jubah yang sebagian sudah hangus terbakar. “Kenapa tidak
segera kamu beritahukan kepadaku?,” kata sang ayah. “Aku harus berikir dahulu
sebelum mengatakannya, seperti apa yang anda nasihatkan kepadaku tempo hari,”
jawab putranya dengan lugu.
Sejak
itu ia berjanji akan lebih berhati-hati dalam memberikan nasihat pada putranya.
Ia tidak ingin peristiwa pahit seperti itu terulang lagi.
Sumber: Nafhu Al-Thayib, Al-Muqri
Al-Til